Ikan Singkur Ikan jenis ini banyak ditemukan di kepulauan Bangka Belitung, ikan segar cocok diolah menjadi berbagai macam olahan salah satunya ikan panggang, aroma ikan yang semerbak menjadikan ikan ini diminati oleh berbagai kalangan di masyarakat. ikan singkur pun menjadi primadona, ditemani sambal iris bawang dan perasan jeruk limau sungguh meenggugah selera bagi siapa saja yang mencium aromanya. datang dan coba sensasi ikan bakar di Bangka Belitung.
Selamat pagi, siang, sore, malam
sesuaikan dengan waktu kalian membaca ini ya!
Gimana nih kabarnya? Semoga selalu
dalam keadaan baik.
Pagi yang syahdu, diiringi dengan
rintikan hujan yang jatuh membasahi bumi. Bagaimana hari kemarin? Biasa saja
atau ada hal-hal yang perlu diceritakan? Pastikan kamu selalu meluangkan waktu
untuk bercerita ya. Kenapa judulnya jangan malas? Karena sekarang aku lagi
ngrasa malas banget. Kegiatan sehari-hari hanya membantu bersih-bersih rumah,
sesekali memasak bahkan lebih sering daring. Mungkin bukan aku saja yang
merasakan ini. Kalian juga gitu kan? Ngaku aja deh.
Tapi ini gaboleh terjadi dalam
durasi waktu yang lama. Ayok bangun! Cari temen-temen kamu yang ambis, cari
temen-temen kamu yang selalu ngajak kamu untuk terus maju. Bukan malah stay di
zona nyaman. Sementang gaada kerjaan, lebih milih rebahan, ngabisin kuota buat
nonton, yang di dapet apa? Seneng doang, sedangkan diri kamu gaada yang berubah
selain badan tambah gemuk dan malas. Yuk bisa yuk semangat. Perlu kamu ketahui,
di luar sana orang-orang juga sama terdampak pandemi. Tapi mereka terus maju
dengan mengikuti webinar-webinar yang mengedukasi, ikut kelas online, ikut
lomba-lomba, mulai mikirin skripsi, ikut kajian-kajian online, persiapan akhiratnya
di upgrade, bisnis online, apapun deh banyak banget. Kamu Fi? MALAS Arghhh.
Sebenarnya apa aja si yang
melatarbelakangi malas kita semakin mendarah daging
1. Dikelilingi
orang-orang malas
Pernah denger dong
pasti kalo kepribadian kita itu sedikit banyak di tentukan oleh kepribadian
tema dekat kita? Jadi siapapun yang ingin tahu bagaimana kepribadian seseorang,
lihat saja kepribadian teman dekatnya. Gabakal beda jauh kok. Karena circle
pertemanan manusia kan emang gitu. Temenan sama orang yang sama-sama suka
nonton misalnya, yang senasib sepenanggunngan, yang sama-sama suka jalan-jalan.
Pokoknya banyak deh kesamaan-kesamaan lain yang akan kalian temui di suatu
kelompok pertemanan. Mending kalo temennya pinter, alim bakalan ketularan pinter dan alim. Gimana ga nular orang setiap
waktu salat ada yang ngajak, setiap ada tugas belajar bareng-bareng. Lah kalo
temennya malas? Suka sambat? Ya kita gabakal jauh beda pasti malas dan suka
sambat. Hati-hati ya.
2. Terlalu
senang di zona nyaman
“Kalo orang lain
bisa kenapa harus saya?” hmm, kita sebagai manusia cenderung menghindari
konflik. Kerap kali konflik dianggap sesuatu yang harus dihindari karena akan
menimbulkan masalah dalam tatanan kehidupan. Tapi pernah gasi kalian berpikir
bahwa, jika konflik gaada hidup kita bakalan flat/datar, biasa aja, ga berwarna
dan pastinya kalo gaada konflik kita malas. Malas untuk memperbaiki diri (toh
dengan aku ngomong kasar aja masih ada kok temen aku), malas untuk mencari
pengalaman (ngapain jauh-jauh sekolah, mending disini aja deket sama orang
tua), malas untuk menambah pengetahuan (ngapain belajar filsafat kan kita
jurusan biologi) dan masih banyak lagi malas-malas yang ditimbulkan dari
“terlalu senang di zona nyaman”. Perlu diingat sebagai orang beriman bahwa
Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya. Kalo Allah sudah menjamin,
lantas sebagai hamba kenapa kita tidak percaya?. Ingat ya, hari ini adalah hari
yang kau khawatirkan kemarin. Gimana? Masih baik-baik aja kan? Alhamdulillah
jangan lupa bersyukur untuk hari yang luar biasa.
3. Yakin
waktu masih panjang
“Kalo bisa
dikerjain besok kenapa harus sekarang?” Wah populer sekali kalimat ini. Eits
kalo kalian ngrasa ga pernah denger bagus! Artinya kalian ga malas. Karena ini
adalah kalimat yang acapkali digunakan oleh orang-orang malas untuk menunda
pekerjaan. Emang sih yang bilang the power of kepepet kadang ada benernya. Tapi
ngrasa gasi? Pekerjaan yang dikerjakan ketika kepepet tu hasilnya ga maksimal. Sebisa
mungkin ayo kita kerjain tugas atau kegiatan apapun lebih awal, karena kita
gatau apa yang terjadi kedepannya. Ini gaada hubungannya sama zuuzon ya?! Tapi
ini lebih ke mencegah dengan meyakini kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Misalnya deadline besok dan kamu baru ngerjain tugas malem-malem eh gataunya
laptop rusak, atau tiba-tiba lowbat sedangkan mati lampu, ujan deres. Akhirnya
kamu tunda untuk ngerjain besok. Lagi-lagi kamu ketiduran dan ternyata kamu
hanya punya sisa waktu 1 jam. Kelar sih! Kamu pasti bakalan terharu. Ga jarang
bagikan cerita di sosial media kamu. “Huft finally” begitulah kira-kira takarir
gambar yang kamu berikan. Disaat saat seperti ini kamu bakal mikir kalo
pertolongan Allah itu sangat dekat, iya bener banget. Sangat-sangat dekat.
Tapi, kita termasuk orang yang kufur nikmat. Loh kenapa? Soalnya kita gabisa
maksimalin waktu yang udah diberikan oleh Allah. Ga jarang kita menzolimi tubuh
kita dengan tidur terlalu larut malam, atau bangun terlalu pagi untuk nugas
bukan tahajud. Astagfirullah semoga kita terhindar dari prinsip seperti poin
tiga di atas ya.
Setelah mengetahui
apa saja faktor-faktor yang membuat kita malas yuk mulai kita kurangi dan kita
ganti kebiasaan buruk kita. Kalo bukan sekarang kapan lagi?
*Silakan bagikan
jika merasa tulisan ini bermanfaat dan tinggalkan komentar untuk mengoreksi
kekurangan dalam tulisan. Terima kasih.
Yuk gabole males yuk
BalasHapus